"Pendidikan yang tak berstatus"

Pendidikan sejatihnya adalah sebuah kebutuhan dan kewajiban bagi kita semua, pendidikan tidak ada batasnya baik dalam kehidupan sosial maupun yang lainnya yang barang tentu sudah ada tuntunan maupun tuntutanya. Oleh karena itu tak ingatkah kita dengan amanat dari UUD 1945, apa tujuan dari pendidikan ini adalah mencerdaskan kehidupan bangsa,berahlak mulia,berbudi pekerti dan beriman kepada Tuhan yang maha esa.

Menjadi pertanyaan , adakah anak bangsa yang cerdas hingga saat ini? Adakah anak bangsa yang mampu merealisasikan dari kecerdasanya?, cobalah kita cermati di sekekeliling kita, anak bangsa yang katanya cerdas atau yang berintelektual namun ke intelektualnya mampu merubah tatanan kehidupan bangsa. Apakah itu yang terjadi? Saya rasa tidak! Banyak korupsi di negeri ini karena ulah orang-orang yang berpendidikan, apakah pantas dipanggil dengan status yang gelarnya?. Media sosial yang katanya untuk menginpun informasi-informasi yang jelas atau realistis namun kenyataan informasi banyak yang hoax alias bohong dan hanya bisa mempropagandakan keadaan dinegeri ini, apakah ini yang dinamakan dengan patriot bangsa.

Tak ingatkah kita dengan amanat UUD 1945, mendidik manusia yang berahlak mulia, namun kenyataannya hanya sebagian dari anak bangsa yang mampu mengaktualisasikanya, cobalah lihat di sekeliling kita,banyak kasus kasus yang terjadi baik itu pelecehan seksual, skandal seks yang terjadi kalangan sekolah,kantor dan lain-lain itu hasil dari perlakuan dari orang orang yang berpendidikan, apakah pantas dipanggil dengan gelar yang disandangnya?

Tak ingatkah kita amanat UUD 1945, mercerdaskan kehidupan bangsa,berahlak mulia,berbudi pekerti dan beriman kepada Tuhan yang maha esa, ini hanyalah coretan cerita belakang, coba kita lihat yang terjadi di kalangan masyarakat,pemerintah maupun di negara yang kita cintai ini. Apa yang terjadi? Yang Terjadi adalah ketimpanga,dekadensi ahlak, korupsi,kolusi maupun nepotisme makin meraja lela, Itu semua ulah dari kebanyakan orang orang yang menyandang gelar atau berpendidikan.

Ki hajar dewantara pernah mengatakan bahwa "pendidikan adalah proses memanusiakan manusia". Nah menjadi pertanyaan, manusia yang bagaimankah yang harus di manusiakan? Apakah manusia yang baru lahir? Ataukah yang sudah memiliki gelar pendidikan tinggi? Saya rasa dua duanya perlu di manusiakan. Pertama tentu manusia yang baru lahir membutuhkan pengajaran maupun pelajaran yang nantinya anak ini bisa dan pintar, tapi yang paling urgent saat ini adalah memanusiakan manusia yang sudah memiliki gelar dan ini sangat susah karena memang mereka ini berada di atas kita, tentu ini memiliki kendala yang besar.

Coba kita teliti lebih dalam lagi yang akhir akhir ini,banyak teroris,isis dan masih bayak lagi yang lainya, itu sebenarnya adalah ciptaan orang-orang berpendidikan yang katanya memperjuangkan perdamaian, namun yang terjadi? Bukan perdamaian yang kita dapat malah penghancuran yang kita dapat. Dengan banyaknya ilmu yang mereka dapatkan mereka menciptakan bahkan mereka dapat merubah tatana kehidupan yang ada di dunia ini.

Nah, sekarang coba kita lihat yang terjadi Ketika ada seorang calon yang berjanji yang katanya berikan bukti bukan janji tapi ketika ada tangis seorang minor di pelosok negeri mereka sibuk mencari koalisi bukan solusi, apakah ini yang dinamakan berahlak mulia,? Apakah pantas dipanggil dengan gelar yang di sandangnya?.  Ketika saat saat proses mencalonkan diri maupun berkampanye, banyak janji maupun perjanjian yang katanya berikan bukti bukn janji tapi itu  hanya mengambil hati simpati masyarakat untuk bisa menang saat pemilu nantinya, ketika menang, masyarakat managi janji janjinya mereka bingung, dan bertanya apakah saya pernah berjanji seperti itu?. Kasian yang hidup di pelosok pelosok negeri yang hanya bisa berharap kapan masuk bantuan. ketika pergi sekolah mereka melintasi kayu dan tali, ketika di tagih janji janjinya mereka pun binggung, apakah ini proses mencerdaskan kehidupan bangsa, berahlak mulia,berbudi pekerti dan beriman kepada Tuhan yang maha esa? Ini ulah dari siapa? Tentu orang orang yang berpendidikan. Apakah pantas di panggil dengan status yang di gelarnya.

Ingat pesannya bung karno, "berikan aku 10 pemuda akanku guncangkan dunia". Nah menjadi pertanyaan pemuda yang bagaimankah yang dibutuhkan oleh bung karno ini? Tentu saya rasa pemuda yang cerdas bukan yang abal abal sambalado, oleh karena itu, sekarang adalah bagaimana cara kita untuk selanjutnya bisa mencerdaskan kehidupan bangsa ini. Ini bukan saja tugas pemerintah saja akan tetapi tugas Kita semua dan harus ikut mencerdaskan kehidupan bangsa ini. Bangsa yang cerdas akan sangat ditakuti oleh bagsa bangsa lain.

Terakhir pesan dari saya,
"Education is the most deadly weapon, because with it you can change the world" Pendidikan adalah senjata paling mematikan, karena dengan itu Anda dapat mengubah dunia

Semoga dengan tujuan pendidikan ini bisa mengantarkan kita kepada manusia manusia yang dimanusiakan dan bisa mengubah dunia lebih baik yang selalu menciptakan perdamain.


Profilku :
Nama saya syupratman,  lahir dibima,saat sekarang kuliah di Universitas Islam Makassar, jurusan PGSD, semester 6, sekarang tinggal dimakassar tepatnya kompleks hartco jaya samping kampus UIM.

Komentar

Posting Komentar